Hai,
selamat datang di ‘Kelas Komik Mujix: Eps.3. Anatomi Komik’! Di postingan ini, penulis
akan mengulas tentang anatomi komik dan fungsi perbagiannya, Menarik kan!? So, Sebelum membaca artikel ini dengan gembira,
jangan lupa subcribe dan menyiapkan camilan ya. Here we go!
Percaya gak sih kalau komik yang kita baca sehari-hari
sambil lalu ini ternyata bisa dijabarkan menjadi per bagian sesuai fungsinya?
Layaknya tubuh manusia, komik juga
memiliki ‘tubuh’ yang bisa dipelajari tiap elemennya. Berikut adalah satu
contoh halaman komik yang utuh. Kali ini penulis hanya akan membedah
elemen di sebuah halaman komik saja. Untuk bagian-bagian lainnya semacam cover,
daftar isi dan lain-lain akan penulis buat artikel yang berbeda. Oh iya, buat
kalian yang belum mengetahui apa itu komik, bisa dibaca ulasannya di tautan
ini:Komik Itu Apa Sih?
Nah untuk contoh halaman komik yang dibedah kali ini,
penulis ambil dari komik ‘Proposal Untuk Presiden’, komik ini sudah tayang di
situs ini lho. Komik ini dibuat tahun 2015 dicetak Penerbit Miku.
Halaman ini merupakan sebuah halaman komik utuh dari format buku cetak. Yuk kita bedah anatominya. Dari gambar di bawah ini, dapat diketahui jika sebuah halaman komik yang ideal, hendaknya memiliki bagian yang disebut dengan ‘Karakter’, ‘Onomatope’, ‘Panel/Kolom’, ‘Garis Gerak’, ‘Parit’, ‘Margin’, ‘Latar Belakang’, ‘Balon Kata’, ‘Caption’, dan ‘Nomor Halaman’.
Waduh, kok anatomi komik itu kayaknya ribet banget yak?
Bagian-bagian itu fungsinya apa aja sih? Kita kupas satu per satu, yak!

1. Karakter
Naruto, Son Goku, Doraemon, dan semua sosok fiksi terkenal tersebut awalnya adalah karakter komik. Karakter komik adalah pelaku/ sosok yang memainkan alur cerita di komik. Berbagai macam karakter bisa dimunculkan agar cerita komik makin dramatis dan menarik. Kepiawaian seorang komikus dalam mencipta karya yang bagus bisa disimak dari karakter komiknya. Apakah kalian sudah memiliki karakter komik? Bagi cerita kalian di kolom komentar!
2. Latar Belakang
Latar belakang, atau kadang sering disebut background dan setting adalah elemen yang penting dalam komik. Elemen ini saling bersatu padu dengan karakter komik dalam memainkan cerita. Lalu apa sih arti latar belakang? Latar belakang ialah tempat atau waktu di mana cerita itu berlangsung. Latar belakang bisa berupa lokasi atau waktu yang ada di dunia nyata (Misalnya latar belakang tempat di komik Bakuman dan Crayon Shinchan). Bisa juga dibuat secara fiksi oleh komikus (Misalnya latar belakang tempat di komik One Piece atau Naruto).

3. Panel/ Kolom
Panel/ Kolom adalah kotak berisi illustrasi dan teks yang nantinya akan membentuk alur cerita di komik. Panel merupakan media di mana komikus menggambarkan ceritanya. Tanpa elemen ini maka sebuah komik tidak akan bisa diceritakan dengan jelas dan terstruktur. Panel komik umumnya berbentuk persegi panjang atau kubus. Namun untuk beberapa karya ekperimental dapat pula ditemukan jenis-jenis panel komik non persegi, seperti lingkaran atau segitiga, yang intinya panel komik dapat disesuaikan dengan kebutuhan cerita sang kreator.
4. Balon Kata
Balon kata adalah elemen yang digunakan untuk berkomunikasi para tokoh di komik. Ini seperti kayak ‘suara’ yang kita pake buat ngobrol sehari-hari. Namun dalam teknisnya, balon kata memiliki banyak bentuk sesuai fungsinya. Ada yang dipakai untuk berbicara, berteriak, bahkan berpikir. Detail mengenai berbagai macam balon kata ini akan dibahas secara lebih mendalam di artikel yang lain.

5. Onomatope
Onomatope adalah perwujudan kata yang berasal dari bunyi yang bukan dialog karakter. Kalian pasti sering menemukan ini di berbagai komik yang pernah kalian baca. Misalnya ada adegan gedung meledak, yang biasanya ditambahi sebuah ‘efek suara’ berbunyi ‘dhuaarrr’. Bentuk atau bahasa bunyi biasanya bersifat dinamis. Beberapa komik terkadang ditemui beberapa perbedaan jenis ‘suara’, tergantung dari budaya di mana komik itu dibuat. Contohnya suara ledakan di komik Indonesia biasanya menggunakan kata ‘dhuar’, namun di komik Amerika, suara ledakan berbunyi ‘Kaboom’.
6. Garis Gerak
Garis gerak adalah efek rupa garis yang muncul dari gerakan karakter atau obyek di dalam komik. Elemen ini digunakan untuk membuat komik semakin terlihat dinamis. Dengan adanya garis gerak ini, komikus dapat ‘mengarahkan’ pembaca untuk mengikuti cerita sesuai dengan naskah ia buat. Elemen ini seperti ‘animasi-nya di dunia komik. Tanpa garis gerak, komik akan tampak statis dan membosankan.

7. Nomor Halaman
Nomor halaman adalah angka yang digunakan untuk menandai suatu halaman komik. Mungkin ini terdengar sepele, namun elemen ini menjadi penting jika kamu memutuskan untuk membuat komik dengan cerita panjang yang membutuhkan banyak halaman. Gak kebayang aja jika suatu komik yang harusnya dibaca berurutan menjadi berantakan gara-gara tidak ada nomer halaman.
8. Margin
Margin adalah ukuran batas yang digunakan untuk menandai area yang aman untuk digambar. Halaman komik idealnya harus disusun dengan aspek rasio terstruktur sesuai aturan aman angka di percetakan. Detail soal ukuran margin ini biasanya sudah diobrolkan dan disepakati oleh antara komikus, editor, dan lay outer saat terlibat di sebuah projek. Tentu sangat disayangkan jika komik yang sudah digambar dengan susah payah tidak bisa dicetak secara maksimal karena keterbatasan pengetahuan tentang ukuran margin. Setiap jenis komik biasanya memiliki ukurannya masing-masing. Kapan-kapan akan penulis uraikan lebih mendetail di artikel yang lain.

9. Caption
Caption atau boleh juga disebut narasi, adalah elemen yang digunakan untuk menunjukkan lokasi dan waktu dimana kisah komik itu berlangsung. Elemen ini hingga hari ini terus berkembang dan diperbarui hingga makin beragam fungsinya dan tidak terbatas untuk sekedar menjelaskan lokasi atau waktu. Semakin kekinian elemen caption juga digunakan untuk menyampaikan monolog internal, pidato khas, komentar penulis/ editorial dan lain-lain.
10. Parit/ gutter
Parit atau gutter adalah jarak yang tercipta di antara panel-panel di komik. Ruang sela inilah yang membuat waktu berjalan di dalam komik dan menumbuhkan imajinasi pembaca. Parit ini juga yang menjadi pemisah (sekaligus penghubung) antara satu adegan dengan adegan yang lainnya. Setiap jenis parit biasanya memiliki jarak berbeda yang biasanya menjadi tolak ukur waktu. Kapan-kapan akan penulis uraikan lebih mendetail di artikel yang lain.

Wuiih gimana seru kan? Sekarang kalian jadi lebih tahu soal serba-serbi anatomi komik. Jadi jika suatu saat kalian berkarya jangan sampai bingung lagi untuk mempergunakan setiap elemennya yak. Dan begitulah 'Kelas Komik Mujix: Anatomi Komik' kali ini sudah sampai di penghujung acara. Kamu punya usul untuk pelajaran soal komik bab selanjutnya? Tulis di kolom komentar ya! Jangan lupa share ke teman-teman kamu jika dirasa ulasan ini memberikan manfaat. Sampai jumpa di materi selanjutnya! Salam komik local dimanapun anda mangkal.
***
Kelas Komik Mujix adalah konten mandiri yang membagikan ilmu mengenai serba-serbi komik. Semua ulasan dan materi di postingan ini disusun oleh Mujix, seorang komikus dan illustrator yang saat ini tinggal di Boyolali. Konten Kelas Komik Mujix pertama kali tayang pada 24 Januari 2020 dan muncul berkala di akun instagram @mujixmujix.
***
Kelas Komik Mujix adalah konten mandiri yang membagikan ilmu mengenai serba-serbi komik. Semua ulasan dan materi di postingan ini disusun oleh Mujix, seorang komikus dan illustrator yang saat ini tinggal di Boyolali. Konten Kelas Komik Mujix pertama kali tayang pada 24 Januari 2020 dan muncul berkala di akun instagram @mujixmujix.
Ingin berkenalan dengan penulis postingan ini? silahkan mensien saja pemilik website ini di:
Sampai jumpa di Kelas Komik Mujix selanjutnya!
Mujix
Boyolali, 03 Mei 2021
0 comments:
Post a Comment