‘Merpati & Awan’ adalah komik daring yang
dibuat oleh Widi HB dan Ken Hoerie dengan mengusung genre komedi romantis. Judul ‘Merpati dan
Awan’ diambil dari gabungan dua nama tokoh utama komik ini, yakni Cory Merpati
dan Awan Wijaya, keduanya pertama kali muncul pada tanggal 27 Maret 2019 di
LINE Webtoon Challenge dengan total 3
episode komik.
Tokoh utama komik 'Merpati & Awan': Episode 1
(Sumber Gambar: Line Webtoon Challenge. 'Merpati & Awan'. 2019)
‘Hidupku bukan tragedi, hidupku perjuangan!’ Begitulah, komik ‘‘Merpati
& Awan’ membuka tirainya dengan sebuah kutipan bijak yang mungkin nantinya menjadi ‘nafas’ karya ini. Kisah
romantis ‘Merpati & Awan’ keseluruhan
amat kocak, lucu, dan haru namun cukup layak untuk ditunggu setiap minggu.
Penasaran dengan keseruan komik daring ‘Merpati & Awan’? Yuk simak reviewnya
sekarang juga!
Kekuatannya? Komik ‘Merpati &
Awan’ mempunyai kelebihan banyak materi lucu di setiap adegannya, baik secara rupa
maupun kata. Berbagai karakter di komik ini, entah kenapa memiliki 1001 cara
untuk membanyol dan membuat suasana komik ‘Merpati & Awan’ menjadi segar, dengan
tingkah laku ataupun celetukan-celetukannya. Misalnya, umpatan semacam ‘Dasar
sambel Brambang asem!’ atau papan bilboard mos depan sekolah gambar ular kobra
dengan caption ‘Kerad Juga Kau’. Menarik, dan it’s so funny, materi lokal yang
terselip di setiap panelnya asik untuk dicermati.
Cory Merpati, Tokoh utawa wanita yang tangguh.
(Sumber Gambar: Line Webtoon Challenge. 'Merpati & Awan'. 2019)
Cara Widi HB dalam menjalin
cerita dan gambarnya dari satu adegan ke adegan lainnya juga cukup bagus. Walau
cerita yang ditawarkan cukup generik, nyatanya berkat dukungan kesaktian Ken
Hoerie, dua karakter sentral tersebut berhasil membentuk suatu chemistry unik dan
hidup dengan sehidup-hidupnya di komik ‘Merpati & Awan’.
Kekurangannya? Secara umum komik
ini sudah cukup bagus, namun tetap saja ada beberapa hal yang menjadi PR bagi
pembuatnya. Hal yang membuat pembaca tidak nyaman adalah tata letak panel yang
ruwet, penggunaan balon kata yang terlalu banyak, dan beberapa adegan dengan
warna yang terlalu kontras mencolok mata. Tata letak panel untuk komik ini cukup
berantakan di beberapa tempat, permasalahannya klasik, yaitu kebanyakan panel adegan.
Komik yang tayang di ponsel pintar mempunyai aturan yang agak ‘berbeda’ dengan
komik di buku/ majalah.
Awan Merpati, Tokoh utama pria yang angkuh.
(Sumber Gambar: Line Webtoon Challenge. 'Merpati & Awan'. 2019)
Tidak cukup dengan kebanyakan panel, kadangkala masih
ditambah dengan balon kata dengan berjubel kalimat di sana-sini. Belum lagi permasalahan
hal-hal teknis semacam perspektif, komposisi, dan proporsi gambar yang
membentur komik ‘Merpati & Awan’ di
berbagai sudut. Oh iya, alur cerita paruh akhir episode 3 sepertinya agak
terburu-buru dan sedikit dipaksakan. Well, jangan berkecil hati, apapun itu,
membuat komik adalah proses ‘trial and error’ dan ‘learning by doing’!
Peluangnya? Problem yang paling terlihat
di komik ‘Merpati & Awan’ adalah
penataan panel yang tumpang tindih. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah
itu tentu saja membuatnya lebih sederhana. Jika belum terlalu paham ‘aturan’
mainnya, cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mempelajari karya
komik daring milik orang lain. Kalau bisa yang nangkring menjadi jawara di
platform komik daring tersebut. Hampir semua karya yang populer mempunyai
banyak kemiripan dalam penataan panel.
Salah satu adegan yang kocak di komik 'Merpati & Awan'
(Sumber Gambar: Line Webtoon Challenge. 'Merpati & Awan'. 2019)
Bagaimana dengan warna yang terlalu
mencolok? Boleh, namun untuk komik daring dipertimbangkan lagi soal penggunaan ‘warna
yang kontras’ demi kenyamanan pembaca. Tipsnya ialah belajar teori warna. Setiap
genre biasanya memiliki kecenderungan palet warnanya masing-masing. Misalnya,
komik horror biasanya didominasi palet warna yang suram dengan perpaduan warna
yang kontras di beberapa sudut. Komik drama didominasi warna lembut namun cerah
dengan permainan gradasi. Apakah hal tersebut sudah menjadi aturan main yang
pakem? Tentu saja tidak, namun banyak kreator menggunakan aturan main tersebut.
Terus soal perspektif, komposisi, dan proporsi gambar? Latihan dan terus
latihan. Lhah kok gitu? Bukasu!
Hahaha Congrats, kerjasama antara Widi HB dan
Ken Hoerie sukses dan membuat penulis review ini menunggu untuk episode ‘Merpati & Awan’ selanjutnya!
Mau membaca komik ‘Merpati & Awan’?
Silahkan main ke tautan ini: 'Merpati & Awan'
Ingin komik/webtoon/ karya kamu direview? Silahkan kirim tautan karya kamu di kolom komentar.
atau mensien saja pemilik website ini di:
Twitter & Instagram: @mujixmujix
Facebook: Mujiyono Sutarno
Sampai jumpa di review karya selanjutnya
Mujix
0 comments:
Post a Comment